News

News

MediaMU.COM

Apr 26, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Babak I Perempat Final Piala Asia U-23: Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan Inilah Doa untuk Mengharap Kemenangan Timnas U-23 Indonesia Melawan Korsel di Piala Asia PP Muhammadiyah Apresiasi Sikap Kenegarawanan Anies dan Ganjar Haedar Nashir: Indonesia Harus Dibangun dengan Pemikiran Moderasi dan Multi Perspektif Pasca Putusan MK, Abdul Mu'ti Apresiasi Sikap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud FLC PWM DIY dan SDN Karangsari Kolaborasi Tingkatkan Motivasi Belajar Anwar Abbas Harap Muhammadiyah-NU Bersatu Hadapi Peralihan Peradaban Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Inilah Makna Syawalan Bagi Cabang Ranting dan Masjid Berkemajuan Sukses di DPD RI, PWM DIY Siapkan Kader-kader Terbaiknya di Pilkada Serentak 300 Warga Muhammadiyah Ngaglik Hadiri Syawalan, Siap Bangun SMP Muhammadiyah yang Pertama Timnas U-23 Menang Lawan Australia Berkat Mahasiswa Muhammadiyah, Inilah Komentar Syauqi Soeratno Dukung Timnas U-23 di Piala Asia, PP Muhammadiyah Gelar Nonton Bareng Ragam Cerita Posko Mudikmu Tempel: Insiden Minibus dan Evakuasi Pemudik Terlantar Haedar Nashir: Puasa Ramadan Memberikan Nilai Tengahan Bagi Umat Muslim Alumni Sekolah Muhammadiyah Harus Punya Nilai Lebih Dan Beda Video Pendeta Gilbert Viral dan Tuai Polemik, Ini Respons Sekum PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman: RS Muhammadiyah Berazaskan Kasih Sayang, Berpihak Pada Dhuafa Jamu PP Aisyiyah, Haedar Nashir Berpesan Untuk Dekatkan Dakwah dengan Masyarakat Lazismu bersama MPM PP Muhammadiyah Salurkan 1000 Paket Zakat Fitrah dan Fidyah

Merawat Kesantunan dalam Sensitifitas Ummat

SLEMAN — Perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Berikutnya pada revolusi industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran.

Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang. Kemudian, revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.

Sekarang ini masuk pada revolusi industri keempat (4.0) ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Dengan adanya kemudahan seolah-olah membuat dunia tanpa sekat, termasuk dalam arus informasi beredar dengan cepat ke seluruh pelosok dunia.

Menyebarnya informasi yang tidak terbatas membuat ummat sensitif dan seringkali melakukan hal-hal yang menyebabkan hilangnya kesantunan ummat. Dari dasar itulah Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman dalam pengajian ramadhan PDM Sleman mengambil tema “Merawat Kesantuanan dalam Sensitifitas pada 27 Mei 2018 bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman.

Hadir sebagai pembicara Drs. Hajriyanto Y. Thohari, M.A dan Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy. Hajriyanto dalam kesempatan ini menjelaskan urgensi pastisipasi aktif Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Negara.

Beliau menjelaskan bahwa secara historis banyak aktivis Muhammadiyah menjadi bagian dari Indonesia. Sebut saja Ki Bagus Hadikusumo, Haji Juanda, Jendral Sudirman, Kasman Singodimejo, dan lain-lain. Peran mereka sangat besar dalam pembangunan negara ini, oleh karenanya kita sebagai generasi dan kader Muhammadiyah punya kewajiban historis untuk mengikuti mengikuti mereka untuk mengambil peran terhadap Bangsa.

Sementara itu Dr. Ma’mun menjelaskan tentang kesadaran politik dan kesantunan ummat perlu dimunculkan dalam situasi seperti ini.

Ia menjelaskan kesantunan ini perlu dijaga dan dirawat bersama sebagi wujud komitmen Muhammadiyah dalam menjunjung prinsip Darul Ahdi wa Syahadah.

Dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari PDM, PDA, PCM, PCA, PCM/PCA, dan seluruh ORTOM, kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. Pesan terakhir yang di sampaikan Hajriyanto Y Thohari adalah, ketika kita tidak bergerak maka jangan salahkan ketika ungkapan Becik Ketitik Olo Ketoro berubah menjadi Becik Ketampik Olo Ketompo (Kebenaran akan di tolak, dan keburukan akan diterima). []Zal

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here