Sekolah

Sekolah

MediaMU.COM

Apr 19, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Entrepreneur Mindset Dibahas 11 Universitas dari Berbagai Negara

YOGYAKARTA — Untuk meningkatkan kapasitas universitas yang menjadi anggota dalam hal kewirausahaan (entrepreneurship) — di mana program ini telah berjalan selama 18 bulan — diadakan workshop “Growing Indonesia: Triangular Approach” (GITA) di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, 19-20 Juli 2018.

Inti dari kegiatan GITA Erasmus+ ini, seperti disampaikan Ir Wiryono Raharjo, M.Arch, Ph.D (Wakil Rektor UII Bidang Networking dan Kewirausahaan), memperkuat entrepreneur mindset. “Bukan semata-mata memberikan capacity building untuk membuat bisnis,” kata Wiryono Raharjo, yang didampingi Ida Puspita, MA.Res (Kepala Kantor Urusan Internasional UAD), Dr Abdul Fadlil, MT (Wakil Rektor 3 UAD Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni), Drs Safar Nasir, M.Si (Wakil Rektor 2 UAD Bidang Pengelolaan Sumber Daya), Neil Towers, PhD (University of Gloucestershire, Inggris) dan Nadine Sulkowski, PhD (University of Gloucestershire, Inggris).

Dari entrepreneur mindset ini, menurut Neil Towers, ke depan bisa memaknai kegiatan program dan menjadikannya sebagai platform atau katalis ke arah entrepreneur university. Dan, kegiatan GITA Erasmus+ ini menjadi titik awal dalam kerjasama entrepreneurial.

Melalui penguatan jaringan ini, Nadine Sulkowski, mengatakan, dapat membesarkannya di Indonesia di masa mendatang. “Dengan menularkan ke universitas yang lain, dan mengembangkan dalam konteks di Indonesia,” kata Nadine Sulkowski.

Sebanyak 40 orang peserta dari 11 universitas ikut dalam kegiatan itu, di antaranya adalah University of Gloucestershire, Fachhochschule des Mittelstands, Dublin Institute of Technology, Innsbruck University, President University, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Brawijaya University, STIE Malangkucecwara, Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Islam Indonesia.

Ketika di UII Yogyakarta, mereka membahas bagaimana rencana masing-masing peserta mewakili universitas dalam mengimplementasi hibah dari Erasmus+. Termasuk juga melihat sejauhmana UII telah bersinergi dengan masyarakat dalam hal pemberdayaan kapasitas kewirausahaan.

Dan sewaktu di UAD Yogyakarta, diskusi dan fokus untuk mendapatkan rencana yang akan dilaksanakan ke depan. “Dan juga bagaimana rencana pengembangan fisik dari program GITA. Atau, sering disebut sebagai growth hubs,” kata Safar Nasir.

Di depan peserta workshop, Rektor UAD, Dr H Kasiyarno, M.Hum, memaparkan entrepreneurship yang sudah dilaksanakan di UAD Yogyakarta dan yang akan dilaksanakan ke depannya. “Selain itu evaluasi proyek dan manajemen kualitas serta presentasi dari alumni UAD Yogyakarta,” kata Kasiyarno.

Menurut Kasiyarno, UAD menggandeng Sugeng Handoko, alumni FTI UAD, yang menggerakkan masyarakat sadar akan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul.

Growth hubs, seperti dijelaskan Neil Towers, adalah salah satu unit yang memfasilitasi hubungan antara universitas-universitas dengan pelaku kewirausahaan di luar. “Termasuk juga menghubungkan mahasiswa dengan industri dan pemberi kerja,” tandas Neil Towers.

Pada 2017, menurut Abdul Fadlil, UAD Yogyakarta berhasil mendapatkan hibah Erasmus+ dalam bidang capacity building for highe education. “Dengan misi utama perintisan untuk menjadi entrepreneur university,” papar Abdul Fadlil.

Baru kali pertama UAD mendapatkan hibah Erasmus+ yang merupakan hibah yang bergengsi di level internasional. Dan pengajuan proposalnya dilakukan melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD dengan total hibah sebesar Rp 1,2 miliar dan durasi selama 3,5 tahun pada 2017-2020.

Setelah dinyatakan mendapat hibah, UAD sudah mengikuti dua workshop dan progress meeting bersama 4 universitas dari Eropa dan 6 universitas dari Indonesia. Pertemuan pertama di President University Jakarta pada Desember 2017 dan pertemuan kedua pada April 2018 di University Gloucestershir Inggris. UAD diwakili Dr H Kasiyarno, M.Hum (Rektor), Ida Puspita, M.A.Res (Kepala KUI) dan Hari Haryadi, SP, MSc (Kepala Pengembangan Kewirausahaan). (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here