YOGYAKARTA — Merespon bencana gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jum’at (28/9/2018), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menerjunkan lima tim respon tanggap bencana.

Lima tim tersebut ialah MDMC Toli-toli, MDMC Sulawesi Selatan, MDMC Gorontalo, RS Muhammadiyah Lamongan, dan RS Muhammadiyah Siti Khatidjah Makassar. Dan, ke lima tim itu didampingi oleh tim asistensi MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Menurut Wakil Ketua MDMC, Arif Jamali Muis, respon pertama yang dilakukan ialah dengan mendirikan pos koordinasi di gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)  Sulawesi Tengah, yang nantinya akan menjadi pos induk MDMC dalam mengkoordinasi pos-pos layanan di wilayah terdampak.

Sementara itu, koordinator tanggap darurat MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, menjelaskan, kebutuhan utama dan mendesak saat ini ialah makanan, air bersih, fasilitas kesehatan, hunian sementara, selimut, makanan bayi dan anak.

Donggala diguncang gempa berkekuatan 7.7 SR pada pukul 19.02 WIT. Adapun pusat gempa berkedalaman 10 km itu berada di 0,18° LS dan 119,85° BT atau 27 km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Tak berselang lama, gempa berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Donggala pada 19.14 WIT. Kali ini, gempa berkedalaman 10 km itu berpusat di 58 km timur laut Donggala.

Gempa 7,7 SR ini melebihi tiga kali gempa berkekuatan 7.0 di Lombok, NTB, beberapa waktu silam.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyatakan, gempa bumi Donggala berdampak tsunami di Palu, Donggala, dan Mamuju. Meski belum ada data konkret, diperkirakan ketinggian tsuami berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter. (Isna)