Kampus

Kampus

MediaMU.COM

Apr 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Pertama Kali! UAD akan Adakan Shalat Idulfitri di Lapangan Bola UMY Berikan 1700 Bingkisan Idulfitri kepada Guru TK ABA dan Muhammadiyah Tim Dosen UAD Dampingi Usaha Pasir Kucing BUMKal Hargomulyo Gunung Kidul Dosen Vokasi UMY Tingkatkan Pengelolaan Keuangan PMI di Taiwan Bertambah Tiga, Guru Besar UMY Kini Jadi yang Terbanyak di Antara PTS se-DIY Lima Mahasiswa UMY Lolos Seleksi Indonesian International Student Mobility Awards 2024 Dalam Industrial Gathering Forum, Lulusan UMY Dinilai Memuaskan Oleh Mitra Kerja UMY Buka Peluang Kerja Sama Baru Dalam Kunjungannya ke Brunei Darussalam UKM Tapak Suci UMY Rebut 6 Emas & Gelar Pesilat Terbaik Ramadhan Hadir Lagi, Mahasiswa Penuhi Kajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY UMY Bagikan 5000 Takjil kepada Mahasiswa Secara Drive Thru Selama Ramadhan Kompetisi Robotik Jadi Ajang Teknik Elektro UMY Wujudkan Indonesia Emas Respons Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Sektor Konstruksi, Wasekjen PII Beri Pesan 38 Insinyur Baru UMY Untuk Jaga Lingkungan UAD Kembali Pelopori Pemberian Jabatan Fungsional Tenaga Kependidikan Jadi Tujuan Wisata, UMY Ajak Siswa SMA Nikmati Suasana Berkuliah di UMY 1.253 Mahasiswa UMY Diwisuda, LLDIKTI : Sukses Tak Hanya Soal Ijazah Tapi Juga Kecerdasan Mental Dengan Program ‘Polisi’ Tim KKN UAD Tingkatkan Minat Literasi Anak-anak Berdayakan Warga, Tim KKN UAD Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Jadi Keripik Tim KKN UAD Optimalkan Komoditas Kakao Masyarakat lewat Pelatihan Seru! Milad UMY Ke-43 Adakan Campus Tour bagi Siswa

Mahfud MD Sampaikan Kuliah Umum di Asmapada UAD Yogyakarta

YOGYAKARTA – Tahun ajaran baru 2018/2019 menjadi momentum penting bagi Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Asosiasi Mahasiswa Pascasarjana UAD (Asmapada).

Menyambut 270 mahasiswa baru Pascasarjana UAD Yogyakarta yang tersebar di 11 program studi, Asmapada gelar orientasi mahasiswa baru dan kuliah umum dengan pembicara Prof Dr Moh. Mahfud MD, Sabtu (29/9/2018), di auditorium Kampus 2 UAD, Jalan Pramuka, Yogyakarta.

Ketua Asmapada, Dwi Pamungkas, S.Pd, mengatakan, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini sampaikan kuliah umum bertema problematika kebangsaan di era milenial.

Di sisi lain, ketua panitia, Reno Diqqi Alghazali, S.Psi, menjelaskan, kuliah umum dan orientasi ini untuk mendekatkan antara para mahasiswa dengan civitas akademika UAD Yogyakarta. “Melalui sosialisasi ini mahasiswa pascasarjana UAD dapat saling mengenal lebih dekat sehingga dapat saling bekerjasama berbagai berkaitan perkuliahan,” terang Reno DA, mahasiswa Magister Psikologi Sains.

Pada kesempatan itu, Direktur Pascasarjana UAD, Prof Dr Achmad Mursyidi, M.Sc, Apt, mengapresiasi Asmapada yang telah menyelenggarakan kuliah umum dan orientasi yang rutin diselenggarakan setiap tahun ajaran baru.

Banyak program yang disosialisasikan kepada mahasiswa baru seperti program pemberdayaan umat. Dan, Achmad Mursyidi  terharu dan sangat bangga ketika melihat calon-calon pemimpin masa depan, yang kelak bisa menjadi khaira ummah dan sebaik-baiknya bagi umat.

Ada beberapa catatan yang disampaikan Wakil Rektor IV, Prof Sarbiran, M.Ed, PhD, di antaranya harus serius dan tepat waktu serta selalu berikhtiar.

Kepada Asmapada (Asosiasi Mahasiswa Pascasarjana UAD), Sarbiran berharap agar bisa mencontoh pendiri Muhammadiyah KH Dahlan. “Untuk itu harus menguasai ilmu-ilmu mutakhir, perlu kesungguhan dan kecepatan,” tandas Prof Sarbiran.

Dalam kuliah umum itu, Prof Dr H Mohammad Mahfud MD, SH, SU, yang didampingi Dr Ir Dwi Sulisworo, MT (Wakil Direktur PPS UAD), sampaikan problematika kebangsaan di era milenial.

Di depan mahasiswa S2 UAD, Mahfud MD memaparkan pemantapan ikatan kebangsaan berdasar ideologi Pancasila di era milenial.

Menurut anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pancasila ini telah mempersatukan 17.504 pulau dan 256 juta penduduk, berbagai agama dan keyakinan, 1.360 suku bangsa serta 726 bahasa daerah.

Dikatakan Mahfud, Bhinneka Tunggal Ika itu dilandasi rasa nasionalisme yang tinggi. “Dan Indonesia, negara kesepakatan dari ratusan juta penduduk yang berasal dari puluhan ribu pulau, beragam suku, beragam bahasa, dan keragaman lainnya, adalah sebuah negara istimewa yang merebut kemerdekaan dengan perjuangan panjang dan melelahkan,” ujar Prof. Dr. Mahfud MD.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, bagi Mahfud MD, melahirkan hukum-hukum resmi. Sebagai selain dasar negara adalah cara pandang yang sama, pedoman etik, pemersatu dan lain-lain yang tidak berbentuk hukum.

Menurut Mahfud MD, Pancasila merupakan pijakan paling utama dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat. “Terlebih generasi muda yang lebih dekat dengan tren komunikasi global,” tandas Mahfud MD.

Menurut Mahfud, terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya.

“Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa serta bernegara. Pancasila itu ideologi yang mempersatukan,” ujar profesor Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tersebut.

Mahfud mengingatkan kembali tentang potensi perpecahan jika generasi muda saat ini tidak lagi merefleksikan Pancasila dalam kehidupan bersosialisasi mereka sehari-hari.

“Radikalisme harus kita tangkal dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu ikatan kita sebagai bangsa Indonesia,” lanjut Mahfud. (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here