SENGKANG — Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) atau lebih dikenal dengan Ulangan Akhir Semester (UAS) Ganjil  Tahun Pelajaran 2018/2019di  MTs. Muhammadiyah Sengkang dilaksanakan mulai tanggal 3-8 Desember 2018.

Ada yang unik dari biasanya dalam pelaksanaan PAS yang dilaksanakan tahun ini adalah di depan siswa tidak nampak kertas dan polpen. Yang ada dalam genggaman para siswa adalah handphone/android.

Abustan, S.Sos kepala MTs. Muhammadiyah Sengkang mengungkapkan bahwa “Madrasah kami harus meningkat dari sebelumnya. Olehnya itu, pada tanggal 27-28 November 2018 yang lalu kami mengadakan kerjasama dengan lembaga Matematics Education Center (MEC) melatih guru dalam pembelajaran berbasis teknologi dan melatih siswa menjawab soal dengan menggunakan Android.

Lanjutnya, Menindaklanjuti pelatihan tersebut siswa MTs. Muhammadiyah Sengkang menggunakan Android dalam pelaksanaan PAS yang digelar tahun ini. Namun dalam pelaksanaannya masih ada kendala teknis terutama jaringan.

Hasdiana peserta ujian kelas IX sangat mengapreseasi pelaksanaan ujian berbasis teknologi karena dengan memakai Android saat ujian lebih memudahkan siswa dalam menjawab soal yang diberikan karena hanya dengan mengetik saja di handphone dan tidak menulis lagi. Dengan memakai android, maka kita akan terlatih dalam penggunaan teknologi. Mengingat pada jenjang SMA penggunaan teknologi semakin meningkat.

Lain halnya dengan Monika, peserta ujian kelas IX mengatakan bahwa penggunaan android saat ujian tidak membutuhkan biaya yang besar karena guru hanya menginput soal pada aplikasi dan siswa menjawabnya dengan memakai android dan tidak memakai kertas dan polpen. Namun, dalam proses menjawab soal yang diberikan bapak/ibu guru terdapat beberapa kendala teknis termasuk masalah jaringan yang kadang mengalami gangguan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktur MEC Kiki Hendra,S.Pd., M.Pd memberikan motivasi dan support kepada MTs. Muhammadiyah Sengkang. “MTs Muhammadiyah Sengkang sudah mampu konsisten dalam pengembangan SDM dibidang teknologi, kendala infrastruktur seperti jaringan itu mudah untukdiatasi berikutnya misalnya dengan penambahan kapasitas bandwith, atau dengan membagi part bandwith untuk diakses masing-masing siswa supaya tidak down jaringannya.

Dosen Universitas Puangrimaggatung mengungkapkan bahwa kedepannya kita akan lakukan penerapan sistem LAN atau Offline, medianya tetap android/komputer, tapi device siswa tidak bergantung pada jaringan wifi, melainkan LAN yang sudah disetting dari server/komputer, ungkap Kiki. Seiring dengan perkembangan teknologi, Kiki berharap sekolah/madrasah yang ada di kabupaten Wajo dan sekitarnya dapat menggunakan android saat pembelajaran dan saat pelaksanaan ujian. Kami siap memberikan pelatihan Pembelajaran berbasis teknologi, dengan menghubungi kamivia e-mail: [email protected] atau Whatsapp: 082344444523, ungkapnya.