Kampus

Kampus

MediaMU.COM

Apr 23, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Pertama Kali! UAD akan Adakan Shalat Idulfitri di Lapangan Bola UMY Berikan 1700 Bingkisan Idulfitri kepada Guru TK ABA dan Muhammadiyah Tim Dosen UAD Dampingi Usaha Pasir Kucing BUMKal Hargomulyo Gunung Kidul Dosen Vokasi UMY Tingkatkan Pengelolaan Keuangan PMI di Taiwan Bertambah Tiga, Guru Besar UMY Kini Jadi yang Terbanyak di Antara PTS se-DIY Lima Mahasiswa UMY Lolos Seleksi Indonesian International Student Mobility Awards 2024 Dalam Industrial Gathering Forum, Lulusan UMY Dinilai Memuaskan Oleh Mitra Kerja UMY Buka Peluang Kerja Sama Baru Dalam Kunjungannya ke Brunei Darussalam UKM Tapak Suci UMY Rebut 6 Emas & Gelar Pesilat Terbaik Ramadhan Hadir Lagi, Mahasiswa Penuhi Kajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY UMY Bagikan 5000 Takjil kepada Mahasiswa Secara Drive Thru Selama Ramadhan Kompetisi Robotik Jadi Ajang Teknik Elektro UMY Wujudkan Indonesia Emas Respons Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Sektor Konstruksi, Wasekjen PII Beri Pesan 38 Insinyur Baru UMY Untuk Jaga Lingkungan UAD Kembali Pelopori Pemberian Jabatan Fungsional Tenaga Kependidikan Jadi Tujuan Wisata, UMY Ajak Siswa SMA Nikmati Suasana Berkuliah di UMY 1.253 Mahasiswa UMY Diwisuda, LLDIKTI : Sukses Tak Hanya Soal Ijazah Tapi Juga Kecerdasan Mental Dengan Program ‘Polisi’ Tim KKN UAD Tingkatkan Minat Literasi Anak-anak Berdayakan Warga, Tim KKN UAD Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Jadi Keripik Tim KKN UAD Optimalkan Komoditas Kakao Masyarakat lewat Pelatihan Seru! Milad UMY Ke-43 Adakan Campus Tour bagi Siswa

Dosen IK UMY Pamerkan Karya Seni: Revolusi 4.0 Jangan Sampai Jadi Peruntuh Moral

YOGYAKARTA — Revolusi 4.0 terhadap teknologi informasi banyak sekali memberikan beragam pengaruh dalam kehidupan masyarakat, tidak terkecuali oleh warga yang tinggal di Indonesia. Kemudahan untuk mengakses dan memberikan informasi menjadi salah satu tulang punggung dari revolusi tersebut, salah satunya melalui gawai pintar yang dengannya semua orang bisa berkomunikasi secara lebih mudah. Namun kemudahan tersebut ternyata juga memunculkan masalah sosial yang baru, pengguna gawai pintar mendapatkan kebebasan yang merugikan orang lain. Fenomena tersebut diangkat oleh Muhammad Muttaqien, S.Ikom, M,Sn., dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam pameran kesenian Lamun Selantur yang diselenggarakan di Jogja National Museum. Pameran tersebut dibuka pada hari Jumat (18/1) dan akan berlangsung hingga hari Minggu (20/1).

Karyanya yang ditampilkan berupa video animasi mulut yang mengucapkan beragam kata kasar dalam sebuah gadget. Muttaqien yang kerap disapa dengan Angki tersebut menyampaikan karyanya tersebut merupakan representasi dari revolusi teknologi informasi yang telah merombak tata cara mengenai bagaimana berinteraksi dengan orang lain. “Revolusi ini banyak sekali mendobrak sekat moral di dunia nyata, terutama mengenai bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Misal pada gawai yang kita gunakan untuk menjadi media berkomunikasi, alat tersebut berubah menjadi penyalur kebebasan yang tak terkontrol. Ini kemudian ‘memerkosa’ nurani manusia yang kemudian mendorong mereka menjadi berani menghujat dan menghina orang lainnya, meski bahkan tanpa alasan yang jelas. Karenanya lalu muncul perundungan di dunia maya dan tindakan tidak etis lainnya,” ungkap Angki.

Melalui media tersebut, Angki ingin menyampaikan kepada para penontonnya bahwa ada dampak dari kata yang kita ucapkan. “Alat berupa gawai tersebut menjadi keran untuk mengeluarkan berbagai pendapat, bahkan yang tidak senonoh sekalipun. Melalui video ini yang ingin ditunjukkan adalah ketika orang melihat kata-kata tersebut ditujukan kepada mereka, apakah mereka akan merasa terintimidasi atau tidak. Terlepas dari apapun respon yang mereka miliki, kata-kata seperti sedikit banyak memiliki dampak terhadap keseharian mereka. Dari sini harapannya mereka sadar bahwa ada konsekuensi terhadap kata yang mereka ucapkan dan selanjutnya mereka dapat menjadi lebih awas terhadap apa yang mereka utarakan kepada orang lain,” jelasnya.

Sarana Apresiasi Pameran kesenian Lamun Selantur tersebut menjadi sarana apresiasi bagi karya-karya kreatif. Ruang ekshibisi tersebut juga ingin menyampaikan bahwa karya seni komunikasi tidak hanya melulu berupa film dan foto, namun juga berupa bentuk lainnya seperti patung, lukisan dan bahkan ruang. “Pameran ini menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan kreatif  kepada masyarakat. Harapannya pesan dari setiap gagasan yang ditampilkan dapat menjadi bahan edukasi bagi masyarakat,” jelas Angki yang juga menjadi pemantik acara tersebut.


Biro Humas dan Protokol
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Ringroad Selatan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55183 Telp. 0274 387656 ext 115 | Fax. 0274 387646 | Web. www.umy.ac.id

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here