Sekolah

Sekolah

MediaMU.COM

Apr 27, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Pertama Kali! SMK Muhammadiyah 1 Kalasan Buka Jurusan Seni Musik Populer Sukses di Tingkat Kabupaten, Tujuh Siswa SMA Al Mujahidin Wonosari Tembus OSN provinsi Usai Libur Lebaran, SMK Muhammadiyah 1 Yogya Gelar Syawalan dan Launching Lapangan Terpadu SMA Muhammadiyah 1 Yogya dan UTP Malaysia Gelar Program Moneywise: Entrepreneurship SMP Muhdasa Yogyakarta Gelar Halal Bihalal Pasca Liburan Sekolah  Mendunia, Kolaborasi Mu'allimaat Jogja dan SMA dari California Ciptakan Choir in Harmony Pesantren Kilat SMP Muhdasa: Ramadhan Minus Akhlak, Rugi Dong! Peringati Hari Film, SMK Muhammadiyah 1 Yogya Gelar Festival Layar Tancap Tingkatkan Kompetisi Guru, SMP Muhdasa Inisiasi Kegiatan Kombel Tanamkan Karakter Peduli, SMP Muhdasa Adakan Takjil On The Road SMP Muhdasa Perkuat Paham Islam dan Ideologi Guru-Tendik Lewat Pembinaan 109 Guru dan Tendik SMA Muhammadiyah 1 Yogya Digembleng Baitul Arqom SMA Muhammadiyah 1 Yogya Terjunkan 109 Mubaligh Hijrah Ramadhan 1445 Semarakkan Ramadhan, Mubaligh Hijrah SMA Muhammadiyah 2 Yogya Terjun ke Warga Pajangan SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari: Sekolah Unggul dan Berkemajuan Belum Lama Dilantik, Kepala Sekolah Muda ini Sabet Medali Emas di Olympicad VII Nasional Raih Enam Medali di Olympicad, SMA Mujahidin Wonosari Lampaui Prestasi Sebelumnya Jalin Kerja Sama dengan Daihatsu, SMK Musaba Resmikan Dojo Center Berkat Program SMART, Kepala SMP Muhammadiyah 2 Depok Raih Medali Emas OlympicAD 7 Ikut OlympicAD 7, SMK Muhammadiyah 1 Yogya Sajikan Film Perjuangan Jurnalis

WORKSHOP KEAHLIAN ABAD 21: Guru Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Berbasis Teknologi Modern

YOGYAKARTA — Guru di abad 21 dihadapkan pada tantangan zaman yang berbasis teknologi modern dan calon siswa yang lahir tahun 2000-an.

Hal ini sangat berbeda dengan guru pada tahun 1970-an, di mana mereka dapat menjalankan proses belajar-mengajar hanya dengan bekal buku pelajaran, papan tulis dan kapur.

Sedangkan guru pada era 1990-an sudah mulai menggunakan teknologi  seperti OHP dan komputer. Dan pada tahun 2000-an, guru dalam menyampaikan pelajaran dengan bantuan LCD, laptop, telepon genggam, dan alat komunikasi lainnya. 

Sedangkan pada tahun 2021-2099 atau dikenal dengan abad 21, seorang guru harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi komputer untuk tujuan pembelajaran. Oleh karena di abad 21, proses belajar-mengajar dalam kelas cenderung berubah menjadi flipped classroom. Artinya, kegiatan menjelaskan pelajaran, memberi contoh, memberi latihan siswa dan ulangan harian, semuanya diberikan secara daring. Sehingga siswa belajar di rumah dan kegiatan dalam kelas dirancang hanya untuk pendalaman materi dan pembahasan studi kasus.

Hal itu disampaikan Dr. H. Kasiyarno, M.Hum, Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebelum membuka workshop “21st Century Skills” (keahlian abad 21) yang diikuti 60 orang ustadz-ustadzah Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (31/1/2019).

Kegiatan yang dilaksanakan  atas kerjasama antara Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pasca Sarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta  serta dipandu oleh Drs. Akmal, M.Hum, M.Sc, Ph.D dan Ani Susanti, M.Pd.BI dari Magister Pendidikan Bahasa Inggris UAD memberi pemahaman muatan lokal dalam setiap mata pelajaran.

Dijelaskan Kasiyarno, Magister Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang terakreditasi A memiliki sumber daya yang mumpuni di bidang teknologi pembelajaran.

Menurut Agustyani Ernawati, S.Pd, Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, workshop ini dirancang untuk menyiapkan ustadz dan ustadzah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dengan keahlian abad 21 yang dikenal dengan istilah TPCCK (Technological, Pedagogical, Content and Cultural, Knowledge).

“Dengan bekal pengalaman mengajar yang sudah dimiliki, ditambah dengan penguasaan materi pelajaran serta adanya pemahaman muatan lokal dalam setiap mata pelajaran, maka peserta dari berbagai mata pelajaran dibekali keahlian menggunakan teknologi pembelajaran untuk tujuan instruksional dengan perangkat lunak,” kata Agustyani Ernawati, S.Pd. Seperti disampaikan Agustyani Ernawati, S.Pd bahwa ToolBook, Hotpotato, Google doc, DocuViz, dan Dreamweaver sangatlah penting. “Karena bagi guru-guru yang telah maupun yang ingin memperoleh setifikat sebagai guru, yang bersangkutan harus menguasiai communication, collaboration, critical thinking and problem solving serta creativity and innovation,” papar gustyani Ernawati, S.Pd. (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here