Opini

Opini

Opini

Apr 26, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

KHA Dahlan, Solo, dan Muhammadiyah

Oleh: Hj Widiyastuti, SS, MHum

Pada tanggal 1 Agustus 2019 bertepatan dengan lahirnya KHA Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Kebetulan sekali, pada 31 Juli 2019 saat soft launching logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah dilakukan di Solo. Sebuah kota yang memiliki sejarah dan ikatan kuat dengan KHA Dahlan.

Pada tahun 1918 Kyai Dahlan terinspirasi dengan pasukan patvinder yang sedang berbaris di halaman Pura Mangkunegaran. Kemudian, beliau mendirikan Hizbul Wathan (HW). Dan, HW inilah yang menjadi kawah candradimuka bagi tokoh bangsa ini: Soedirman.

Bangunan yang menjadi pusat acara pada Rabu (31/7/2019) malam adalah Gedung Walidah, yang merupakan nama istri KHA Dahlan.

Salah satu rektor yang pernah membesarkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini adalah Djazman Al Kindy, salah satu cicit KHA Dahlan. Sekaligus juga pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Solo dan KHA Dahlan punya ikatan sejarah yang kuat. Dan pada 1 Agustus 2019 ini adalah tepat 151 tahun yang lalu kyai kharismatik ini dilahirkan. Dari sebuah kampung kecil di pusat kota Yogyakarta.

KHA Dahlan memulai usahanya untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta dengan gerakan pembaharuannya. Mungkin beliau tidak pernah menyangka kalau usahanya ini akan berkembang sedemikian besarnya.

Orang boleh menyebut Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar kedua di negeri ini. Namun sejarah mencatat bahwa kontribusi Muhammadiyah untuk ta’awwun bagi negeri ini tidaklah sedikit. Pendidikan, kesehatan, filantrophy, ekonomi, dan dakwah adalah peran nyata Muhammadiyah di negeri ini.

Selain itu, kontribusi tokoh juga tidak sedikit. Untuk itu, jangan pernah ajarkan nasionalisme pada Muhammadiyah karena sesungguhnya semangat nasionalisme itulah yang menjadi salah satu alasan 107 tahun lalu ketika KHA Dahlan mendirikan Muhammadiyah.

Dan milad nenek-moyangku ini menjadi pemicu semangat kami semuanya untuk mengedepankan kepentingan negeri ini. Selamat milad eyangku. Sungguh kamu adalah contoh nyata bagi kami semua bagaimana usiamu melebihi umurmu. Jariyahmu membuat kami iri. Engkau adalah semangat kami: anak cucumu, untuk menebarkan manfaat di muka bumi ini. 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here