Opini

Opini

Opini

Apr 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Meningkatkan Daya Pikir Anak Melalui Budaya Literasi

Oleh: Machdar Rouf Dahuri

Literasi merupakan bagian dari proses di mana anak dituntut untuk mampu mengembangkan pola pikir dan pemahaman terhadap sesuatu.

Literasi bisa dilakukan dengan membaca, menulis atau mungkin melihat keagungan ciptaan Allah SWT, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pemahaman terhadap apa yang telah dipelajari.

Membaca atau menulis 5 sampai 10 menit pada setiap awal pembelajaran, ternyata mampu menggugah daya pikir dan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Terbukti, anak mampu menjawab sesuai materi dari pertanyaan yang disampaikan oleh guru.

Maka hal ini juga bisa dikembangkan sebagai bagian dari literasi berupa:

1. Tugas membuat soal beserta jawabannya

Anak-anak diminta membuat 2 soal beserta jawabannya. Setelah itu, soal-soal yang telah dibuat oleh mereka digunakan untuk saling bertanya kepada teman-teman yang lain. Sebagai wujud apresiasi kepada mereka, soal-soal yang kualitasnya bagus akan dimasukkan dalam bank soal sebagai bahan pembuatan soal Penilaian Harian maupun Penilaian Tengah Semester.

Jika setiap anak membuat 2 soal beserta jawabannya, maka bisa dipastikan dalam 1 kali pembelajaran akan banyak menghasilkan banyak pertanyaan yang berbeda-beda. Hal tersebut juga ternyata mampu membantu guru untuk memperoleh bahan-bahan dalam pembuatan soal.

2. Meringkas materi

Meringkas atau merangkum dari materi yang telah dipelajari, sangat ampuh dalam mendongkrak dan mengembangkan daya pikir anak. Sebab, dalam meringkas materi, anak dituntut untuk membaca minimal 2x dari materi tersebut agar mendapatkan pemahaman yang penuh.

3. Menceritakan kembali di depan kelas

Kegiatan menceritakan kembali di depan kelas dari materi yang dipelajari, mampu meningkatkan daya pikir anak sekaligus melatih mental percaya dirinya. Sebab untuk tampil di depan kelas membutuhkan keberanian yang tinggi. Pasalnya, menyampaikan sesuatu di depan kelas tersebut, seolah memiliki daya magis yang membuat anak gerogi, bingung, bahkan mampu membuat blank isi kepala. Maka perlu adanya stimulan secara berkala kepada anak-anak agar terbiasa tampil di depan orang banyak.

Dari berbagai kegiatan yang berlangsung di kelas, harapannya banyak metode yang digunakan untuk menunjang budaya literasi siswa.  Ke depan anak-anak memiliki daya pikir yang kuat sehingga mampu mengembangkan potensi dirinya. Tentu tidak terlepas juga dari hal tersebut, berbagai karakter akan muncul secara simultan dari diri siswa berupa kejujuran, percaya diri, mandiri dan juga saling menghargai.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here