Opini

Opini

Opini

Apr 23, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Papua: Anak Emas Presiden, Anak Tiri Indonesia

Oleh: Muhammad Hasnan Nahar*

Papua adalah anak emas presiden. Berkali-kali ia mengunjungi Papua. Jokowi tercatat sebagai satu-satunya Presiden Republik Indonesia yang paling banyak datang ke Papua (8 kali). Kedatangannya selalu disambut gembira.

Di sisi lain, Papua adalah anak tiri bagi Indonesia. Walau Papua banyak membantu pemasukan negara melalui Freeport, tak menjadikan Papua kaya raya, sebaliknya Papua menempati peringkat pertama penduduk miskin terbesar di Indonesia dengan angka kemiskinan hingga 27,53% (data BPS per Maret 2019). Tidak mendapatkan apa-apa dari tambang, tapi harus menanggung dampak kerusakan alam yang ditimbulkan.

Papua makin ditirikan Indonesia dengan stigma sebagai kelompok pemberontak. Semua kegiatan yang berkaitan dengan orang Papua dianggap provokasi untuk merdeka. Ia perlu diawasi seketat mungkin.

Ada kata Papua saja dalam tema diskusi, aparat diturunkan untuk memastikan tidak ada hal yang mencurigakan. Seperti halnya acara diskusi yang diadakan oleh kami, DPD IMM DIY, tidak luput dari perhatian aparat. Hadir saat diskusi 2 orang dari Koramil.

Tema yang diangkat adalah “Harmonisasi Interaksi Mahasiswa Papua Dengan Masyarakat di DIY”. Bukan judul yang berbahaya. Sebaliknya, judul menunjukkan fakta bahwa mahasiswa Papua dapat bergaul dengan masyarakat di Yogyakarta. Hanya saja sikap paranoid yang sudah terlalu kuat mengalahkan sisi keobjektifan dalam menilai suatu kegiatan.

Jika melihat sejarah kembali pada tahun 1969, di bawah pengawasan PBB, Indonesia mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Masyarakat Papua memutuskan nasib mereka sendiri, apakah berdiri menjadi satu negara sendiri, atau bergabung dengan Republik Indonesia.

Seperti diketahui bersama, Pepera menghasilkan keputusan Papua menjadi bagian dari Indonesia. Dengan landasan ini, tidak seharusnya pemerintah Indonesia meragukan nasionalisme masyarakat Papua.

Maka saat isu tentang keinginan Papua untuk merdeka dari Indonesia muncul di ruang publik, yang seharusnya dilakukan adalah mendengarkan kegelisahan mereka dan mencari solusi dari apa yang dikeluhkan. Bukan malah pemerintah menutup mata atas perilaku ketidakadilan yang dilakukan terhadap Papua selama ini, bahkan cenderung cepat menghakimi.

Yang dapat kita lakukan untuk merubah stigma tentang Papua di masyarakat adalah dengan memulai dari diri sendiri. Jika masih ada di benak kita penggambaran masyarakat Papua adalah orang yang bodoh maka rubahlah, sebab banyak juara olimpiade yang mewakili Indonesia berasal dari Papua.

Jika masih ada di pikiran kita bahwa masyarakat Papua terbelakang maka rubahlah, sebab banyak putra-putri Papua yang berprestasi di berbagai bidang.

Dan terakhir adalah jika ada orang Papua yang berbuat keburukan, maka jangan generalkan bahwa seluruh masyarakat Papua itu buruk, karena banyak sekali warga Papua yang melakukan kebaikan.


*Muhammad Hasnan Nahar adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DI Yogyakarta.

Gambar: Tirto

Sumber: https://barajuang.com/papua-anak-emas-presiden-anak-tiri-indonesia/

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here