YOGYAKARTA — Sehari jelang penyerahan jabatan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kepada Dr Muchlas, MT, Dr H Kasiyarno, M.Hum mendapat kado istimewa buku “Jiwa Besar” dari Dr Hadi Suyono, MSi dan Sule Subaweh, Selasa (8/10/2019) malam.
Buku “Jiwa Besar” itu mengupas biografi dan kepemimpinan Dr H Kasiyarno, M.Hum sewaktu di UAD Yogyakarta.
Selain itu, buku itu mengingatkan memori masa lalu perjuangan Kasiyarno.
Pada kesempatan itu, Kasiyarno tidak pernah menyangka dan menduga sama sekali kalau perjalanan hidupnya, termasuk ketika memimpin UAD, akan menjadi buku biografi.
Rektor UAD yang menjabat 12 tahun itu memiliki pengaruh yang kuat kepada orang lain.
“Makanya, UAD yang dipimpinnya memiliki posisi yang sangat mapan di antara perguruan tinggi secara nasional,” kata Hadi Suyono.
Dan, ada banyak hal yang bisa dipetik dari biografi kepemimpinan Kasiyarno: jiwa besar, kelembutan hati dan tahan banting.
Seperti disampaikan Hadi Suyono, melalui biografi Kasiyarno diharapkan menjadi sumber teladan, ketulusan bersikap dan bertindak.
Dan keberhasilan UAD seperti sekarang ini, tidak lepas dari kerja keras dan kepemimpinan Dr Kasiyarno, MHum.
Sejak awal, Kasiyarno memilih bidang pendidikan bahasa Inggris untuk ditekuninya: menjadi pemandu pariwisata dan penerjemah.
Sule menambahkan, Kasiyarno menerjemahkan surat-surat yang dikirim orang tua asuh dari negeri Belanda, yang secara khusus ditujukan kepada anak Indonesia yang mendapat beasiswa.
“Begitu juga sebaliknya, menerjemahkan surat-surat balasan anak-anak Indonesia yang diberi beasiswa untuk orang tua asuh di negeri kincir angin,” ungkap Sule.
Kepribadian hardiness yang memancar pada diri Kasiyarno, mengalir pada tim kerja yang bertugas menumbuhkan mahasiswa agar berprestasi. Karakteristik kepribadian hardiness terus melekat.
Kasiyarno selalu berupaya menanam kepribadian hardiness di dalam dirinya. Juga menggunakan logika akal sehat. Cara berpikirnya tidak mendasarkan pada pertimbangan subjektif, tapi objektif.
Kasiyarno menjadi sosok istimewa karena jiwa besar. Menjadi istimewa karena menjadi pemimpin berjiwa besar. Makanya jiwa besar Kasiyarno layak menjadi teladan. Jiwa besar yang menjadi aura positif gaya kepemimpinannya. Kasiyarno menjadi kekuatan untuk mengikuti langkahnya. (Anne Rochmawati)
Comment