KULONPROGO — Bullying merupakan sebuah fenomena yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta.

Perilaku bullying menimbulkan dampak negatif bagi individu, seperti munculnya perilaku agresif, kecemasan dan ketakutan. Sehingga peranan semua pihak sangat diharapkan untuk menekan prilaku bullying, terutama pada peserta didik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan perilaku bullying dalam diri siswa adalah dengan mengadakan pelatihan layanan bimbingan dan konseling bagi guru Bimbingan dan Konseling (BK).

Berkaitan hal itu, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta  bekerjasama dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kulonprogo adakan pelatihan layanan bimbingan dan konseling bagi guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada 20 Oktober 2019 sampai 1 November 2019 di SMP Negeri 1 Wates, Kulonprogo.

Setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan, maka sampai tanggal 11  November 2019 dilaksanakan pendampingan bagi guru bimbingan dan konseling  dalam rangka melihat penerapan dari pelatihan yang sudah dilaksanakan.  Seperti dikatakan Hardi Prasetiawan, M.Pd, Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling UAD Yogyakarta, pelatihan ini guna meningkatkan kemampuan guru bimbingan dan konseling di lapangan. “Karena guru bimbingan dan konseling adalah ujung tombak dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada siswa, terutama sebagai upaya menekan perilaku bullying ada siswa,” kata Hardi Prasetiawan, Kamis (14/11/2019).

Materi yang diberikan dalam pelatihan itu meliputi  bimbingan dan konseling, konsep prilaku bullying pada siswa, pelatihan teknik konseling meliputi pelatihan Solusi Brief Focus Counseling (SFBC), pelatihan Self Regulasi of Emosion  (SRE), dan Forum Grup Discusion (FGD). Di akhir kegiatan, para peserta yang diwakili Koordinator MGBK Kulonprogo, Rini Siswanti, S.Pd, M.Si, mengemukakan, pelatihan ini sangat penting dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan terkait strategi dalam menangani perilaku bullying siswa di sekolah. (*\)