News

News

MediaMU.COM

Apr 24, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
PP Muhammadiyah Apresiasi Sikap Kenegarawanan Anies dan Ganjar Haedar Nashir: Indonesia Harus Dibangun dengan Pemikiran Moderasi dan Multi Perspektif Pasca Putusan MK, Abdul Mu'ti Apresiasi Sikap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud FLC PWM DIY dan SDN Karangsari Kolaborasi Tingkatkan Motivasi Belajar Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Inilah Makna Syawalan Bagi Cabang Ranting dan Masjid Berkemajuan Sukses di DPD RI, PWM DIY Siapkan Kader-kader Terbaiknya di Pilkada Serentak 300 Warga Muhammadiyah Ngaglik Hadiri Syawalan, Siap Bangun SMP Muhammadiyah yang Pertama Timnas U-23 Menang Lawan Australia Berkat Mahasiswa Muhammadiyah, Inilah Komentar Syauqi Soeratno Dukung Timnas U-23 di Piala Asia, PP Muhammadiyah Gelar Nonton Bareng Ragam Cerita Posko Mudikmu Tempel: Insiden Minibus dan Evakuasi Pemudik Terlantar Haedar Nashir: Puasa Ramadan Memberikan Nilai Tengahan Bagi Umat Muslim Alumni Sekolah Muhammadiyah Harus Punya Nilai Lebih Dan Beda Video Pendeta Gilbert Viral dan Tuai Polemik, Ini Respons Sekum PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman: RS Muhammadiyah Berazaskan Kasih Sayang, Berpihak Pada Dhuafa Jamu PP Aisyiyah, Haedar Nashir Berpesan Untuk Dekatkan Dakwah dengan Masyarakat Lazismu bersama MPM PP Muhammadiyah Salurkan 1000 Paket Zakat Fitrah dan Fidyah Abdul Mu'ti: Jadikan Idulfitri Momentum Rekonsiliasi Sosial Ketua PP Muhammadiyah Prihatin Korupsi Subur di Tengah Masyakarat yang Religius Haedar Nashir: Puasa Momentum Seimbangkan Hidup dengan Sikap 'Tengahan'

PCM Kasihan Gelar Kajian Penghujung Tahun 2019

BANTUL — Satu aspek pokok yang menjadikan Muhammadiyah menjadi besar adalah pola organisasi yang selalu mengamalkan firman Allah SWT.

Hal itu disampaikan Dr Untung Cahyono, SH, M.Hum, Ketua PWM DIY, di depan Ortom, amal usaha Muhammadiyah (AUM), warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Kasihan, Bantul, yang mengikuti kajian di penghujung tahun 2019 pada 31 Desember 2019 malam di Masjid KH Ahmad Dahlan, Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Untung Cahyono menyampaikan, seiring dengan pengelolaan organisasi modern yang harus selalu melakukan audit terhadap kinerja, maka Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah melaksanakannya.

Menurut Untung, belajar dari pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tergabung dalam PTM se-Indonesia, tidak lepas dari perbaikan terus-menerus yang mendasarkan kepada evaluasi kinerja.

“Selain itu, Muhammadiyah berkembang karena kader-kader yang telah dihasilkannya,” kata Untung Cahyono, yang menambahkan beberapa kriteria kader ideal dalam Muhammadiyah.

Bagi Untung Cahyono, kader ideal Muhammadiyah harus memenuhi empat syarat, yaitu keislaman, akademik-intelektual, keorganisasian dan kepemimpinan serta kepeloporan dan kemanusiaan.

Pada kesempatan itu, Untung Cahyono menutup kajiannya dengan menekankan bahwa warga Muhammadiyah harus bisa mengenali diri. “Sehingga dapat membedakan dengan pribadi lainnya dan mengetahui karakter seperti apa yang harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah,” ungkap Untung Cahyono, yang berharap kepada warga Muhammadiyah untuk membaca buku “Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah” yang kemudian dipahami. (*/Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here