
SLEMAN – “Semoga apa yang sudah dilakukan almarhum bapak selama di Muhammadiyah, khususnya di Sleman ini, menjadi amal jariyah yang bisa menjadi bekal di akhirat nanti.” Pernyataan ini disampaikan Lathif H. Fadli, putra almarhum Ir. H. Mashud, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman. Ir. H. Mashud meninggal dunia pada Selasa (27/7).
Ini adalah kehilangan yang kehilangan tokoh yang kesekian kalinya bagi bagi warga Muhammadiyah di Sleman, maupun DI Yogyakarta. Hari inipun (Selasa, 3/8) Drs. H. Mashudi (anggota PDM Sleman 2000-2005) dipanggil Allah SWT. Innalillahi wainna ilaihi raji’un.
Dalam takziah virtual yang digelar hari Ahad (1/8), tokoh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Kabupaten Sleman turut bersaksi bahwa Pak Mashud merupakan salah satu tokoh penggerak yang sangat komitmen untuk menegakkan ajaran Islam dan ramah.
“Kami dari segenap PDM Sleman merasa kehilangan sosok yang sangat komitmen dalam menggerakkan Muhammadiyah,” kenang Harjaka, Ketua PDM Kabupaten Sleman.
Tak lupa Harjaka mengikhlaskan kepergian almarhum serta mendoakan agar diterima segala amal baiknya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Ucapan belasungkawa juga datang dari Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sleman, Aminah Masykur. Ia mengatakan, almarhum Mashud selalu memberi informasi penting tentang kehidupan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Aminah mengenang, di saat-saat terakhir sering bertemu dengan almarhum untuk berbagi program antara MEK PDM dan PDA Sleman, terkait ekonomi. “Saya mengajak Ibu Mashud ikut membantu program-program ‘Aisyiyah di Sleman,” katanya.
Pages: 1 2