YOGYAKARTA — Direncanakan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan membuka lebih banyak program sarjana vokasi atau Diploma 4.
Berkaitan hal itu, UAD Yogyakarta telah ajukan izin untuk membuka vokasi prodi baru: destinasi kepariwisataan, perhotelan, elektro medik, energi terbarukan dan laboratorium medik.
Tahap awal, tahun ajaran 2019/2020 ini hanya akan menerima 50 orang mahasiswa untuk program studi Sarjana Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif.
Dikatakan Rektor UAD Dr H Kasiyarno, M.Hum, pembukaan prodi baru Sarjana Pendidikan Vokasi Teknologi Otomotif dilatarbelakangi adanya peningkatan usia produktif.
Pada tahun 2045 nanti akan terjadi bonus demografi. “Dan kalau tidak diantisipasi dengan baik akan terjadi pengangguran yang besar,” kata Kasiyarno.
Di depan Forum Wartawan UAD dalam acara buka puasa bersama di Hotel Grand Dafam Rohan Jl Janti, Yogyakarta, Kamis sore (23/5/2019), Kasiyarno berharap mereka perlu dibekali ilmu, hardskill dan softskill. “Agar tidak terjadi bencana demografi dan pengangguran besar-besaran,” tandas Kasiyarno, yang menambahkan jumlah generasi yang produktif lebih besar dibanding warga yang tidak produktif.
Didampingi Wakil Rektor 1 Dr Muchlas, MT, Dr Budi Santosa (Kaprodi S1-PVTO) dan Ariadi Nugraha, MPd (Kepala Humas dan Protokoler), Kasiyarno mengatakan bahwa lulusan S1 PVTO FKIP UAD Yogyakarta sangat dibutuhkan dunia kerja dan industri. “Oleh karena program ini dikembangkan dengan konsep link and match antara kampus dan industri,” papar Kasiyarno.
Menurut Muchlas MT, dalam konsep itu kurikulum dan tim pengajar dikembangkan dan dikolaborasikan antara kampus dan industri.
Program Studi Sarjana Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (S1-PVTO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, seperti dijelaskan Dr Budi Santosa, menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang otomotif yang pembelajaran dan praktiknya di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta.
Selain itu, menyelenggarakan dan mengelola pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, memiliki karakter entrepreneurship, mandiri dan mampu berwirausaha di bidang otomotif serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Untuk prospek kerja nantinya jadi guru SMK program keahlian otomotif, instruktur training center perusahaan kendaraan bermotor dan alat berat, service manager/service advisor bengkel kendaraan bermotor dan alat berat, wirausaha bidang otomotif.
Prodi S1-PVTO UAD ini, kata Budi Santosa, diharapkan bisa menghasilkan guru otomotif yang bersertifikat nasional. “Diharapkan prodi baru di UAD Yogyakarta menjadi idola masyarakat,” papar Budi Santosa.
Beberapa Prodi di antara 51 Prodi di UAD ada yang sudah mengalami kejenuhan. “Karena itu, perlu dilakukan penyegaran,” tandas Kasiyarno.
UAD Yogyakarta akan mempersiapkan generasi di era 2045 dengan ketrampilan yang memadai dengan dibekali ilmu dan skill yang sesuai dengan tuntutan zaman. “Kalau mereka tidak trampil, bonus demografi tidak akan bisa dinikmati,” tandas Kasiyarno. (Anne Rochmawati)
Comment