News

News

MediaMU.COM

Mar 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Haedar Nashir: Tauhid Tak Hanya Hubungan dengan Tuhan, Tapi Juga Manusia Di Pengajian Ramadhan PWM DIY, Busyro Muqoddas Telisik Peran Kebangsaan Muhammadiyah Pesantren Ramadhan Upaya Meningkatkan Iman Dan Taqwa Serta Pendidikan Berkualitas Ramadhan untuk Semua, Lazismu Pakem Berbagi Takjil dengan Anak-Anak Panti Asuhan Ramadhan Bulan Kaderisasi, PCPM Gamping Ajak Muda-mudi Bukber dan Silaturahmi Dalam Pengajian Ramadhan PWM DIY, HM Riduwan Uraikan Cara Bangkitkan Ekonomi Jamaah   Dukung Dakwah Persyarikatan, 3 BUMM Serahkan Dana Dakwah ke PWM DIY "Maos Quran Sesarengan" ala AMM Sewon Selatan Meriahkan Bulan Ramadhan Syafiq Mughni Paparkan Enam Prinsip Dakwah Muhammadiyah Tri Hastuti: Gerakan Praksis 'Aisyiyah, Wujud Keberpihakan Pada Kelompok Marginal Hamim Ilyas: Misi Islam Rahmatan Lil Alamin Harus Diemban Umat Ahmad Ghojali:  Mencetak Kader Tak Hanya Lewat AUM, Tapi Juga Keluarga Dalam Penanganan Banjir Demak, MDMC Fokus Evakuasi dan Bantu Dapur Umum Wujudkan Keteladanan Pimpinan, Lazismu DIY Luncurkan Program Infaq Teladan Berdirinya 'Aisyiyah: Organisasi dan Habitus Baru di Indonesia Tingkatkan Kualitas Layanan, MPKS Adakan Bimtek Sertifikasi Penyelenggara Kesejahteraan Sosial MDMC Dipercaya Danone untuk Salurkan Dana Bantuan Bagi Korban Banjir di Jawa Tengah Pengajian Ramadan 1445H Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Perkuat Perjalanan Dakwah Kemanusiaan Pengajian Ramadhan PWM DIY Usung Tema Keunggulan Insan, Inilah Maknanya Tim PKM UAD Gelar Psikoedukasi untuk Pekerja Migran di Malaysia, Beri Solusi Mental dan Hukum

Mengatasi Gabut di Rumah dengan Tadarus Grup

SLEMAN — Stay at home kadang dipahami tetap saja tinggal di rumah, tanpa berbuat apa-apa yang produktif. Jika ada yang melakukan seperti itu maka akan cepat jenuh, hidup seperti terkungkung dalam “bingkai” bangunan rumah. Hal ini mengakibatkan munculnya “pemberontakan” sehingga kemudian dengan seenaknya pergi ke luar rumah sekadar jalan-jalan tanpa tujuan penting.

Sebagian kemudian mengisi dengan coba-coba membuat variasi menu masakan maupun snack, ada juga yang bersih-bersih rumah, tambal sulam bangunan, dan bersih-bersih serta merapikan taman. Tapi jika itu sudah selesai, maka jenuh lagi.

Ibu-ibu Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Gamping, Sleman, punya kiat jitu untuk mengatasi kegabutan tersebut. Sebanyak 28 ibu tergabung grup WA “Tadarus PCA Gamping”. Setiap tiga (3) hari mereka “setor” satu (1) juz yang sudah selesai dibaca. Sisa dua (2) juz diselesaikan oleh yang sudah selesai membaca lebih dulu.

“Mengisi kegiatan selama kita di rumah akibat wabah corona. Kegiatan bersama yang bermanfaat,” kata Ketua PCA Gamping, Zuliani Rusida.

Membaca Al Qur’an adalah aktivitas jasmani dan ruhani, sehingga jauh dari perasaan bosan. Apalagi di sela-sela membaca juga diimbangi dengan memahami makna, misalnya dengan membaca terjemahannya. Maka akan ada hubungan erat antara pembaca (manusia) dengan Allah SWT Sang Maha Pencipta.

Untuk era sekarang, manusia sangat dimudahkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tadarus Al Qur’an pun menjadi lebih praktis, bisa dimana pun kecuali tempat yang memang tidak dibolehkan.

Bagi PCA Gamping, kegiatan tersebut bisa mengembalikan kecintaan membaca dan mentadaburi Al Qur’an. Selain itu, tambah Zuliani, tetap terjalin silaturahmi antarpimpinan melalui setoran bacaan yang diselingi saling sapa.

“Dampaknya sangat positif bagi fisik apalagi psikhis selama keadaan seperti sekarang ini,” jelas Bu Zul, sapaan akrabnya.

Dalam situasi #dirumahsaja sekarang ini, kuantitas bertemu tatap muka sangat jarang. Bahkan ketika “terpaksa” bertemu harus menghindari hal-hal yang biasa dilakukan seperti bersalaman dan berpelukan, sebagian malah terbiasa cipika-cipiki. Bagi muslimin, ada rasa kangen tak tertahankan. Sehingga sapaan akrab via media sosial bisa menjadi obat “pembunuh” (minimalnya bisa menghilangkan) rasa kangen.

Tapi bukan berarti tadarus bersama hanya dilakukan dalam situasi #dirumahsaja seperti sekarang. Ibu-ibu PCA Gamping sudah merancang ketika situasi sudah “normal” kembali kegiatan tersebut tetap dilanjutkan ngaji tatap muka menghadirkan ustadz.

“Untuk menambah ilmu membaca Al Qur’an yang baik dan benar, juga kajian tafsir,” papar Zuliani. (hr)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here