Kampus

Kampus

MediaMU.COM

Apr 25, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Syawalan Jadi Momentum UMY Silaturahmi dengan Guru BK SMA/MA/SMK Se-DIY Pertama Kali! UAD akan Adakan Shalat Idulfitri di Lapangan Bola UMY Berikan 1700 Bingkisan Idulfitri kepada Guru TK ABA dan Muhammadiyah Tim Dosen UAD Dampingi Usaha Pasir Kucing BUMKal Hargomulyo Gunung Kidul Dosen Vokasi UMY Tingkatkan Pengelolaan Keuangan PMI di Taiwan Bertambah Tiga, Guru Besar UMY Kini Jadi yang Terbanyak di Antara PTS se-DIY Lima Mahasiswa UMY Lolos Seleksi Indonesian International Student Mobility Awards 2024 Dalam Industrial Gathering Forum, Lulusan UMY Dinilai Memuaskan Oleh Mitra Kerja UMY Buka Peluang Kerja Sama Baru Dalam Kunjungannya ke Brunei Darussalam UKM Tapak Suci UMY Rebut 6 Emas & Gelar Pesilat Terbaik Ramadhan Hadir Lagi, Mahasiswa Penuhi Kajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY UMY Bagikan 5000 Takjil kepada Mahasiswa Secara Drive Thru Selama Ramadhan Kompetisi Robotik Jadi Ajang Teknik Elektro UMY Wujudkan Indonesia Emas Respons Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Sektor Konstruksi, Wasekjen PII Beri Pesan 38 Insinyur Baru UMY Untuk Jaga Lingkungan UAD Kembali Pelopori Pemberian Jabatan Fungsional Tenaga Kependidikan Jadi Tujuan Wisata, UMY Ajak Siswa SMA Nikmati Suasana Berkuliah di UMY 1.253 Mahasiswa UMY Diwisuda, LLDIKTI : Sukses Tak Hanya Soal Ijazah Tapi Juga Kecerdasan Mental Dengan Program ‘Polisi’ Tim KKN UAD Tingkatkan Minat Literasi Anak-anak Berdayakan Warga, Tim KKN UAD Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Jadi Keripik Tim KKN UAD Optimalkan Komoditas Kakao Masyarakat lewat Pelatihan

Dosen UAD Masuk dalam 500 Peneliti Terbaik Indonesia

YOGYAKARTA — Jumlah publikasi ilmiah Indonesia bergerak secara eksponensial dan berhasil merajai ASEAN mulai tahun 2018 sampai dengan saat ini.

Hal itu membuktikan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) serius dalam memperbaiki iklim riset di Indonesia.

Sebagai apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh para peneliti dalam mendorong peningkatan publikasi ilmiah beserta dampaknya, Kemenristek/BRIN menyelenggarakan SINTA Series Tahun 2020 berupa pengumuman 500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan Science Technology Index (SINTA) yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.

Pada acara yang menggunakan aplikasi meeting secara online dari Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2020) sore, di antara peneliti terbaik Indonesia dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yaitu Tole Sutikno, ST, MT, Ph.D (peringkat 11), Dr Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si, M.Pd (peringkat 32), Dr Suparman, S.Pd, M.Si (peringkat 202), dan Dr Imam Riadi, S.Pd, M.Kom (peringkat 492).

Rektor UAD Dr Muchlas MT bersyukur dan berbangga. “Kami ucapkan selamat kepada dosen UAD yang berhasil masuk dalam top 500 peneliti terbaik versi SINTA Series 1 tahun 2020,” kata Muchlas, yang berharap hal itu semoga semakin sukses dan berjaya serta menjadi pendorong bagi peneliti yang lain di UAD Yogyakarta.

“Semoga prestasi tersebut dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dan membawa nama harum kampus UAD di tingkat dunia,” tambah Muchlas.

Menurut Suparman, apa yang telah diraihnya itu berdasarkan sinkronisasi data yang dilakukan sampai dengan tanggal 27 Mei 2020.

Terdapat enam orang peneliti dari Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah V yang masuk ke dalam  500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan SINTA. Dan LLDIKTI Wilayah V DIY sangat mengapresiasi apa yang telah diraih para dosen itu.

Sementara itu, Tole Sutikno mengatakan kultur di perguruan tinggi selalu mendorong prestasi untuk mendapatkan posisi tinggi (rank) dalam arena “WCU’s Ranking”.

“Dan kita mengetahui bahwa publikasi dan sitasi merupakan kriteria dalam penilaian perangkingan tersebut,” kata Thole, yang menambahkan publikasi sebagai persyaratan world class university.

Hingga saat ini, dikatakan Thole Sutikno, capaian publikasi Indonesia sudah baik. “Tapi perlu ditingkatkan lagi kualitasnya,” papar Thole lagi.

Bagi Thole, yang lebih penting adalah dapat diproduksi atau digulirkan. “Sehingga lebih dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,” katanya.

Sinta dapat mengukur kinerja peneliti Indonesia dan bahkan lebih dari itu. Dan Sinta telah terintegrasi dan menjadi rujukan aktivitas riset di Indonesia. (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here