BANJARNEGARA — Pesta rakyat. Itulah suasana pada kegiatan qurban 1441 H di Dusun Batur, Kelurahan Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Semarak. Masyarakat membaur jadi satu. Pandemi Covid-19 tidak melunturkan semangat, terlihat jumlah shohibul qurban yang bertambah. Tahun ini shohibul qurban 687 orang (70 sapi dan 227 kambing), atau tambah 30 shohibul qurban dibanding tahun lalu. 

Bagi warga Batur, qurban adalah ibadah tahunan yang sudah disiapkan jauh hari. Warga yang secara ekonomi berada pada menengah ke bawah membuat iuran (semacam tabungan) yang diambil petugas tiap pasaran. Besaran iuran bisa lima ribu rupiah atau sepuluh libu rupiah, dengan koordinir kelompok kurban.

“Jika untuk membeli satu ekor sapi maka anggotanya tujuh orang. Dilakukan per lingkup RT atau mushola. Sehingga selama setahun biasanya sudah cukup untuk membeli hewan kurban,” cerita Muafi, salah seorang shohibul qurban.

Sebagai motor kegiatan, Majelis Pemberdayaan Sosial Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Batur membuat mekanisme dengan beberapa bagian. Panitia menyiapkan sekitar 10 tempat penyembelihan, sedangkan shohibul mencari, membeli, dan menyembelih sendiri hewan qurbannya. Bagi kelompok qurban sapi (7 orang) mengelompok sendiri, bisa keluarga atau tetangga RT.

Kemudian daging yang sudah dipotong-potong di tempat penyembelihan diambil panitia untuk dibungkus dan siap didistribusikan kepada mustahiq/penerima yang telah terdaftar dan mendapat kupon per jiwa. Jika satu keluarga beranggota lima orang maka mendapat lima kupon. Tahun ini per jiwa mendapat 2 kg daging. Selain kepada warga sekitar, daging qurban juga didistribusikan kepada warga di wilayah Banjarnegara melalui LazisMu PDM Banjarnegara..

Menurut Ahmad Hidayat, Ketua MPS PCM Batur, pelaksanaan seperti ini sudah berlangsung puluhan tahun. “Alhamdulillah tiap tahun ada peningkatan karena ada kesadaran warga juga meningkat,” katanya. (*)

Berita dikirim Rizala