BANTUL — Prestasi kembali diraih Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kali ini melalui Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berhasil mempertahankan Akreditas A dengan skor 376. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan BAN-PT No.4470/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/VIII/2020 tertanggal 5 Agustus 2020.

Kepala Prodi PAI, Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., menjelaskan bahwa predikat tersebut diperoleh melalui proses panjang. Persiapan dilakukan sejak 2018 dengan membentuk tim khusus akreditasi dengan penanggungjawab pada setiap standar akreditasi, yaitu:

1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
2. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
3. Mahasiswa dan Lulusan
4. Sumber Daya Manusia
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
7. Penelitian, Pelayanan atau Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama.

“Banyak peraturan dan dinamika yang terjadi selama proses akreditasi. Pada 2019 misalnya, saat telah mengunggah persyaratan, kami sempat tidak mendapatkan follow-up dari BAN-PT selama beberapa bulan,” ungkap Fajar Rachmadhani, Jum’at 14 Agustus 2020.

Tahun 2020 saat telah update data dan mengunggah kembali, ada peraturan baru dari BAN-PT yaitu prodi yang telah Akreditasi A otomatis mendapatkan perpanjangan akreditasi tanpa visitasi. Selain itu, kedepannya istilah akreditasi berubah menjadi akreditasi Unggul, Baik Sekali, dan Baik dengan penambahan instrumen standar akreditasi berupa jumlah dosen berstatus doktor, jumlah dosen berstatus lektor, kurikulum, dan juga tracer studi alumni.

Dalam proses dan dinamika yang panjang tersebut Fajar menekankan bahwa solidaritas tim dan kerapihan dokumen merupakan hal paling berpengaruh. “Koordinasi yang baik dengan memaksimalkan peran dosen muda serta wejangan dari dosen senior sangat membantu. Selain itu peran alumni untuk mengisi data tracer studi juga menambah skor akreditasi,” jelasnya.

Ke depan, Prodi PAI menargetkan meraih akreditasi Unggul. “Prodi PAI kembali melakukan persiapan untuk instrumen tambahan akreditasi. Harapannya solidaritas tim tetap terjaga agar target mencapai akreditasi Unggul bisa tercapai,” kata Fajar. (*)