Islam

Islam

MediaMU.COM

Apr 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Remaja Cerdas Tanpa Insecuritas

Oleh: Laras Kurnia Sari*)

SEBELUM membahas lebih jauh mengenai remaja, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dinamakan remaja? Kita sudah sering dengar pula mengenai remaja. Biar tidak salah kaprah mengenai definisi remaja, maka kita perlu mencari tahu terlebih dahulu arti remaja itu sendiri.

Menurut World Health Organization (WHO), yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun.

Masa remaja juga biasa dikenal sebagai masa coba-coba. Ini dikarenakan pada masa ini kaum remaja sedang suka mencoba hal-hal baru, yang menurut mereka seru dan keren.

Setelah mengetahui apa itu remaja, maka sekarang kita kenali apa itu insecure. Belakangan ini, banyak orang – khususnya kalangan remaja – sering membahas mengenai insecure.

Insecure adalah kondisi ketika kita merasa mulai tidak percaya diri, sering menyendiri, malu hingga munculnya rasa tidak berguna. Banyak faktor yang dapat membuat orang insecure, di antaranya melihat orang lain yang lebih baik dari kita. Apalagi sekarang semua orang berlomba-lomba ingin terlihat hebat di sosial media. Kaum remaja biasanya suka ingin terlihat wah dan ingin diakui bahwa mereka ini hebat.

Pencarian Jati Diri

Sebetulnya, memang wajar mereka melakukan hal tersebut. Karena di masa remaja lagi genting-gentingnya untuk pencarian jatidiri. Namun, semakin ke sini, bisa kita lihat bahwa mereka akan melakukan apa saja untuk dapat terlihat keren di dunia maya.

Beberapa remaja, bahkan ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan barang yang sedang trend atau barang branded untuk dipamerkan di sosial medianya. Jika semua orang bertindak seperti ini, siapakah yang perlu dibenahi ? Tentu saja diri kita sendiri. “Hah, bagaimana maksudnya? Aku kan juga ingin terlihat keren seperti teman-temanku?”

Terlihat keren, sebetulnya tidak harus terlihat hebat secara materi. Kita bisa  terlihat keren dengan cara mengedepankan aspek-aspek yang lain. Apakah tidak capek apabila kita terlalu memaksakan diri? Jadi diri sendiri dan bergaya hidup sesuai dengan kantong lebih nyaman kok untuk kita jalani.

Insecure ini biasanya muncul ketika kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa malu atau rendah diri jika dibandingkan dengan orang lain. Jadi, mulai sekarang kita biasakan untuk bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan untuk hidup kita. Pasti Allah SWT memiliki tujuan tertentu untuk menciptakan makhluknya dengan kondisi yang berbeda-beda. Salah satunya adalah untuk belajar bersyukur.

Kembangkan Kelebihan

Setiap orang dianugerahi kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Daripada kita sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain, apa tidak lebih baik kita mengembangkan kelebihan yang kita miliki? Misalnya, kita mungkin memiliki fisik yang kurang dibandingkan orang lain, mungkin kita gemuk atau kurus. Karena banyak kita jumpai mereka yang merasa insecure perihal fisik. Namun, di lain hal, kita diberkati oleh Allah SWT memiliki suara yang merdu.

Daripada terus-menerus memikirkan fisik, mengapa kita tidak mengasah kelebihan yang kita miliki? Karena sekarang ini banyak tutorial-tutorial online yang dengan mudah bisa kita akses dan kita ikuti.

Mungkin kita bisa melihat bagaimana berlatih vokal yang baik dan sebagainya. Menarik bukan? Mungkin setelah membaca ini, kita bisa mulai mencari kelebihan yang ada dalam diri kita. Jika kita sudah menemukan, maka pelan-pelan dikembangkan. Karena hal ini akan sangat berguna daripada kita sibuk membandingkan diri dengan orang lain, yang akhirnya akan membawa dampak buruk sendiri bagi kita.

Akan lebih baik jika kita memanfaatkan waktu yang ada untuk mencoba hal-hal baru, tapi yang positif tentunya. Dan ternyata, insecure memiliki hal positif juga. Biasanya, jika kita insecure dengan orang lain, kita akan termotivasi untuk lebih maju. Contohnya, kita merasa terpacu ketika melihat orang lain memiliki kehidupan yang baik setiap harinya. Pasti kita juga ingin dan merasa harus bersaing dengan dia. Jadi, ketika kita merasa malas untuk berkarya, kita memiliki motivasi untuk mengajak diri kita lebih bersemangat dan rajin berkarya.

Untuk insecurenya harus ditahap yang wajar. Jangan sampai membuat kita merasa tertekan hingga muncul rasa tidak berguna.

Mulai dari sekarang kita juga harus belajar untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas apa yang kita miliki. Jangan selalu membandingkan dengan apa yang ada di atas kita. Namun, kita perlu juga untuk melihat orang-orang yang kurang beruntung yang berada di bawah kita.

Tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan. Seperti yang dikatakan oleh Sheikh Kamaluddin Ahmed, “Seringkali kita hanya melihat satu waktu saat kita sakit dan melupakan 99 kali saat kita sehat. Kapan saja kita kehilangan rasa syukur, maka kita akan kehilangan sifat iman kita.”


*) Anggota Al Birru Organizer Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here